Angka oktan tadi sangat erat kaitannya dengan compression ratio (CR), karena bahan bakar bensin dengan oktan rendah akan mudah terbakar. semakin tinggi CR kendaraan, maka kendaraan akan membutuhkan bahan bakar bensin dengan oktan lebih tinggi pula.
Karena angka oktannya rendah, maka bahan bakar bensin akan mudah terbakar. Yang jadi masalah, ketika bahan bakar bensin terbakar sebelum busi memercikan bunga api hal ini akan mengakibatkan terjadinya knocking. Akibatnya seperti yang terlihat pada gambar di bawah.
Nah, terus kendaraan kita mesti pakai bensin yang mana?? Tips yang didapat dari www.saft7.com mengenai penggunaan bahan bakar bensin:
- Mengisi bensin sesuai nilai Compression ratio.
- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).
- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah).
- Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
- Menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin).
- Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbal, tidak ramah lingkungan).
- Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (Retard).
- Menggunakan aplikasi water-injection (agak repot untuk perawatannya) dan lain-lain.
Angka CR kendaraan yang kita digunakan dapat dilihat pada service manualnya. Untuk jenis bahan bakar bensin yang cocok dengan angka CR, bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Semoga Bermanfaat...
Sumber: www.saft7.com
0 comments :
Post a Comment